Product IT Software & Hardware

    Bisnis Apa Saja yang Bisa Menggunakan Omnichannel?

    By InterActive crew - 17 Maret 2025
    InterActive Blog
    Bisnis Apa Saja yang Bisa Menggunakan Omnichannel?

    Di era digital, pelanggan tidak lagi berinteraksi dengan bisnis hanya melalui satu saluran. Mereka mungkin melihat produk di media sosial, membandingkan harga via website, lalu membeli di toko fisik atau sebaliknya. Strategi omnichannel hadir untuk menyatukan semua saluran ini, memberikan pengalaman yang konsisten dan personal. Tapi bisnis apa saja yang sebenarnya bisa memanfaatkan omnichannel? Simak daftar lengkapnya berikut ini!

    1. Bisnis Retail (Toko Ritel)

    Retail adalah contoh paling umum yang membutuhkan omnichannel. Pelanggan ingin fleksibilitas belanja online maupun offline.
    Contoh Penerapan:

    • Buy Online, Pick Up In-Store (BOPIS): Pelanggan memesan via aplikasi, lalu ambil barang di toko.

    • Integrasi Stok: Stok toko fisik dan website terupdate real-time (misal: produk habis di toko, otomatis muncul "out of stock" di e-commerce).

    • Loyalitas Terintegrasi: Poin belanja bisa digunakan baik online maupun offline.
      Contoh Bisnis: Hypermart, Zara, atau Erigo.

    2. Bisnis Food & Beverage (F&B)

    Restoran, kafe, atau usaha katering bisa meningkatkan layanan dengan omnichannel.
    Contoh Penerapan:

    • Pesan via aplikasi (GoFood/GrabFood) atau website, lalu pilih opsi takeaway/dine-in.

    • Program loyalitas yang terhubung di semua platform (contoh: poin dari pembelian offline bisa ditukar diskon online).

    • Notifikasi promo via WhatsApp atau email berdasarkan riwayat pesanan.
      Contoh Bisnis: Starbucks, KFC, atau Kopi Kenangan.

    3. Perbankan dan Finansial

    Bank dan fintech perlu memastikan layanan mereka mudah diakses di semua saluran.
    Contoh Penerapan:

    • Transaksi via mobile banking, lalu lanjutkan konsultasi dengan customer service di cabang.

    • Notifikasi transaksi real-time via SMS/email, dengan opsi konfirmasi via aplikasi.

    • Integrasi data nasabah di semua saluran (misal: riwayat transaksi di ATM sama dengan di aplikasi).
      Contoh Bisnis: Bank Central Asia (BCA), Jenius, atau OVO.

    4. Layanan Kesehatan

    Klinik, rumah sakit, atau apotek bisa meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan.
    Contoh Penerapan:

    • Booking janji konsultasi via website, lalu pasien bisa memilih datang langsung atau telemedicine.

    • Integrasi resep dokter di aplikasi, yang bisa langsung ditebus di apotek mitra.

    • Pengingat jadwal minum obat via aplikasi dan SMS.
      Contoh Bisnis: Halodoc, Apotek K-24, atau RS Siloam.

    5. Pendidikan dan Pelatihan

    Lembaga pendidikan atau kursus bisa memanfaatkan omnichannel untuk meningkatkan interaksi dengan siswa.
    Contoh Penerapan:

    • Pendaftaran online via website, pembayaran via virtual account, dan akses materi belajar di aplikasi.

    • Konsultasi dengan mentor via Zoom, WhatsApp, atau langsung di kampus.

    • Notifikasi jadwal ujian atau tugas via email dan push notification.
      Contoh Bisnis: Ruangguru, Universitas Terbuka, atau Coding Studio.

    6. Industri Fashion dan Kecantikan

    Brand fashion dan kecantikan bisa menciptakan pengalaman belanja yang personal.
    Contoh Penerapan:

    • Fitur "virtual try-on" di aplikasi, lalu pelanggan bisa membeli produk via toko fisik.

    • Loyalty program yang memberikan reward eksklusif di seluruh channel.

    • Rekomendasi produk di Instagram berdasarkan riwayat belanja offline.
      Contoh Bisnis: Wardah, Berrybenka, atau Cosmo.

    7. Bisnis Properti

    Agen properti atau developer bisa memudahkan calon pembeli melalui integrasi saluran.
    Contoh Penerapan:

    • Virtual tour properti via website, lalu lanjutkan negosiasi via WhatsApp atau meeting offline.

    • Notifikasi via email tentang promo cashback untuk pembelian melalui aplikasi.

    • Integrasi data preferensi pelanggan (tipe rumah, budget) di semua saluran.
      Contoh Bisnis: Rumah123, PropertyGuru, atau Summarecon.

    8. Logistik dan E-commerce

    Perusahaan logistik dan e-commerce adalah tulang punggung strategi omnichannel.
    Contoh Penerapan:

    • Pelacakan paket real-time via website, SMS, dan aplikasi.

    • Layanan pengembalian produk yang bisa dilakukan di gerai offline atau melalui kurir.

    • Integrasi promo e-commerce dengan mitra logistik (contoh: gratis ongkir untuk pembelian di Tokopedia via JNE).
      Contoh Bisnis: Shopee, J&T Express, atau Lazada.

    9. Otomotif dan Transportasi

    Dealer mobil atau penyedia jasa transportasi bisa meningkatkan layanan dengan omnichannel.
    Contoh Penerapan:

    • Booking test drive via aplikasi, lalu dealer menyiapkan mobil sesuai jadwal.

    • Notifikasi servis berkala via email, dengan opsi booking bengkel via WhatsApp.

    • Integrasi pembayaran tiket transportasi (KA, pesawat) di website, aplikasi, dan loket offline.
      Contoh Bisnis: Toyota Astra, Traveloka, atau GrabCar.

    10. UMKM dan Bisnis Lokal

    Bahkan UMKM sekalipun bisa menerapkan omnichannel sederhana untuk bersaing.
    Contoh Penerapan:

    • Promosi produk via Instagram, lalu transaksi via WhatsApp atau marketplace.

    • Layanan pesan-antar via Gojek/Grab untuk pembelian offline.

    • Catatan preferensi pelanggan (misal: tingkat kepedasan) yang tersimpan di semua saluran.
      Contoh Bisnis: Kedai kopi lokal, toko kue rumahan, atau usaha jasa fotografi.

    Mengapa Omnichannel Penting untuk Semua Bisnis Ini?

    1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Pelanggan bisa berinteraksi dengan bisnis melalui saluran favorit mereka.

    2. Meningkatkan Loyalitas: Pengalaman konsisten membuat pelanggan lebih betah.

    3. Mengoptimalkan Penjualan: Pelanggan yang terlibat di banyak saluran cenderung lebih sering membeli.

    4. Analisis Data Lebih Akurat: Bisnis bisa memahami perilaku pelanggan secara holistik.

    Tantangan dalam Menerapkan Omnichannel

    • Integrasi Teknologi: Butuh software yang kompatibel untuk menghubungkan semua saluran.

    • Konsistensi Data: Pastikan informasi produk, harga, dan promo sama di semua platform.

    • Pelatihan Tim: Karyawan harus paham cara mengelola interaksi multichannel.

    Kesimpulan

    Hampir semua bisnis bisa menggunakan omnichannel, dari skala enterprise hingga UMKM. Kuncinya adalah memulai dengan strategi sederhana, seperti mengintegrasikan dua saluran (misal: media sosial dan toko fisik), lalu berkembang seiring waktu. Dengan omnichannel, bisnis tidak hanya memenuhi ekspektasi pelanggan modern, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan yang lebih besar.

    Jangan tunggu bisnis Anda tertinggal—manfaatkan omnichannel sekarang juga!

    Blog Archive

    Butuh lebih banyak bantuan?

    Segera hubungi Customer Service, kami akan memberikan informasi yang Anda butuhkan

    KIRIM PESAN
    Ica InterActive Chat Bot
    Icha
    InterActive Chatbot Assistant

    Selamat datang di Blog InterActive, Halo, perkenalkan kami dari tim marketing InterActive. Sampaikan kebutuhan Anda disini agar kami bisa membantu Anda.

    contact whatsapp